Belajar Bahasa Inggris sejak usia dini sangat penting untuk menunjang kemampuan akademik dan masa depan anak. Namun, proses pembelajaran tidak selalu berjalan mulus. Banyak anak SD mengalami hambatan karena beberapa kesalahan umum yang sering tidak disadari oleh orang tua maupun pengajar. Nah, agar pembelajaran lebih efektif, yuk kita bahas kesalahan apa saja yang sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Terlalu Fokus pada Grammar Sejak Awal
Kesalahan:
Beberapa anak dipaksa untuk menguasai grammar yang kompleks sejak awal, padahal mereka belum memahami kosakata dasar. Hal ini bisa membuat mereka bingung, cepat bosan, dan akhirnya tidak semangat belajar.
Solusi:
Fokuskan dulu pada penguasaan kosakata sederhana dan penggunaan bahasa dalam konteks. Misalnya, ajarkan kata-kata seputar benda di sekitar rumah, warna, angka, atau anggota tubuh. Grammar bisa diajarkan secara bertahap melalui kalimat-kalimat sederhana.
baca juga: les privat jakarta
2. Belajar Secara Pasif Tanpa Interaksi
Kesalahan:
Anak hanya mendengarkan atau membaca tanpa diberi kesempatan untuk berbicara atau bertanya jawab. Hal ini membuat mereka pasif dan tidak percaya diri menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Solusi:
Gunakan metode berbasis percakapan. Ajak anak berdialog ringan seperti “What is your favorite color?” atau “Do you like apples?”. Gunakan boneka atau permainan untuk membangun interaksi yang menyenangkan.
3. Takut Salah dan Terlalu Perfeksionis
Kesalahan:
Anak takut berbicara dalam Bahasa Inggris karena khawatir salah atau dimarahi. Ini membuat mereka menahan diri dan tidak berkembang.
Solusi:
Bangun lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Biarkan anak mencoba, meski masih salah. Beri pujian atas usahanya, dan koreksi dengan cara yang lembut dan menyenangkan.
4. Belajar Hanya dari Buku Teks
Kesalahan:
Pembelajaran yang hanya berfokus pada buku teks membuat anak cepat bosan dan kesulitan mengaitkan Bahasa Inggris dengan kehidupan nyata.
Solusi:
Selipkan media lain seperti lagu anak-anak berbahasa Inggris, cerita pendek, video kartun edukatif, dan permainan interaktif. Anak akan lebih mudah menyerap materi jika diajak belajar sambil bermain.
baca juga: biaya les privat
5. Kurangnya Konsistensi dan Jadwal Belajar
Kesalahan:
Belajar Bahasa Inggris hanya dilakukan saat ada PR atau menjelang ujian. Hal ini membuat anak tidak terbiasa dan cepat lupa.
Solusi:
Buat jadwal belajar ringan tapi konsisten, misalnya 15–20 menit setiap hari. Bisa dengan menonton video edukasi, mengulang kosakata, atau bermain tebak-tebakan Bahasa Inggris.
6. Mengabaikan Pelafalan (Pronunciation)
Kesalahan:
Beberapa anak belajar membaca kata-kata dalam Bahasa Inggris tanpa mengetahui cara mengucapkannya dengan benar. Akibatnya, mereka cenderung malu berbicara.
Solusi:
Latih pelafalan sejak dini dengan mendengarkan audio native speaker, menirukan pengucapan dari video, atau menggunakan aplikasi edukasi yang melatih speaking. Orang tua dan guru juga bisa mencontohkan secara langsung.
7. Tidak Menyesuaikan dengan Gaya Belajar Anak
Kesalahan:
Setiap anak punya gaya belajar yang berbeda, tapi kadang metode pembelajaran hanya satu arah.
Solusi:
Amati apakah anak lebih suka visual (gambar dan warna), auditorial (mendengarkan lagu dan cerita), atau kinestetik (belajar sambil bergerak dan bermain). Sesuaikan metode mengajar dengan karakter anak agar proses belajar lebih optimal.
Belajar Bahasa Inggris di usia SD bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dilakukan dengan cara yang tepat. Hindari kesalahan umum seperti terlalu fokus pada grammar, kurang interaksi, atau belajar yang monoton. Sebaliknya, berikan anak pengalaman belajar yang menyenangkan, interaktif, dan sesuai dengan gaya belajar mereka.
Dengan pendekatan yang tepat, anak bukan hanya bisa memahami Bahasa Inggris, tapi juga mencintai proses belajarnya. Yuk, dampingi anak belajar dengan sabar dan penuh semangat!